MENJADI MAMAH DI USIA
DUA-EMPAT
MENJADI MAMAH DI USIA
DUA-EMPAT. Bicara soal hal yang paling berkesan dalam hidup, sebenarnya saya
punya banyak sekali hal-hal yang berkesan dalam hidup. Karena menurut saya,
setiap hal yang terjadi dalam hidup ini itu sangat berkesan dan tak akan pernah
terulang, kejadian di setiap waktu yang merupakan sejarah kehidupan yang pantas
untuk disyukuri.
Namun, bila saya harus
menceritakan satu hal yang paling berkesan dalam hidup saya, saya akan
bercerita tatkala saya melahirkan BabyJuna. Menjadi seorang mamah di usia
dua-empat, bagi saya adalah wujud kesempurnaan saya sebagai seorang wanitia.
Wanita terlahir tiga kali : pertama saat dia dilahirkan sebagai seorang anak, kedua saat dia dilahirkan sebagai seorang isteri dan ketiga adalah saat dia dilahirkan sebagai seorang ibu.
Pepatah di atas pernah
saya dengar. Bagi saya, di dunia ini semua wanita bisa dilahirkan sebagai
seorang anak dan seorang isteri. Tapi menjadi seorang ibu? Itu adalah anugerah
terbesar yang pantas untuk disyukuri.
Menjalani kehidupan
dengan adanya mahluk baru di rahim. Sembilan bulan mengandung, bahkan harus
mengalami morning sickness di trimester pertama, dan banyak sekali perjuangan
saat kehamilan. Lalu saat melahirkan, bagaimana sakitnya kontraksi. Saat bayi
itu lahir, bagaimana perihnya menyusui bayi pertama kali. Ah, semua itu adalah
serangkaian sejarah menjadi seorang ibu.
Ini adalah cerita
kehamilanku...
Hamil? Kala itu masih
di antara percaya dan tidak percaya. Hingga kahirnya memutuskan pergi ke bidan
dan beneran positif. Dan setelah itu, barulah cek ke dokter hingga akhirnya
dokter bilang kalau janin saya sudah berusia 6 minggu.
Masih dalam ketidak
percayaan, saya HAMIL?
Menjalani kehamilan
sebagai momworking, sementara di trimester pertama saya kerap sekali lemas tapi
enggak doyan nasi. Dan makanan saya Cuma burger, yakult dan jus alpukat. Kerap
mual juga, apalagi kalau masuk kamar mandi, langsung muntah-muntah. Dan itu
terjadi hingga kehamilan sudah memasuki trimester ketiga.
Trimester kedua dan
ketiga sudah mau makan nasi, tapi enggak doyan sayur (karena pada dasarnya
memang enggak suka sayur). So, makanan saya Cuma nasi sama daging.
Menjalani kehamilan,
Alhamdullilah berat janin selalu bertambah, detak jantung selalu normal
meskipun letaknya kadang melintang kadang sungsang. Tapi Alhamdullilah mapan
tatkala bayi mau lahir. Hanya saja, vonis panggul sempit yang akhirnya membuat
saya melahirkan secara SC. Tapi, meskipun SC, saya juga merasakan kontraksi
sampai buka 6. So, bisa dibanyangkan, sakitnya doubel. Sakit karena kontraksi
sekaligus sakit pasca operasi.
Cerita saat melahirkan
Ada cerita tersendiri
saat melahirkan. Hmm, HPL yang kebetulan bersamaan dengan hari ulang tahun saya
yang ke 24, tapi sayangnya tanggal 11 BabyJuna sudah enggak sabar pengen
nongol. Hehehe.
Hebohnya, meski usia
sudah 24, meski sebentar lagi menjadi seorang ibu, saya masih demen ajah sama
boneka. Bahkan, kr rumah bersalinpun saya bawa 2 boneka kesayangan. Hahaha. Dan
enggak heran, saya dan suami bahkan sempat dikira anak SMA yang mau punya anak.
Wkwkwkw... Mungkin itu karena tubuh saya juga mungil, hehehe.
Kalahiran BabyJuna
11 Nopember 2014, pukul
16.00 WIB di Rumah Sakit Bersalin Natalia, BabyJuna lahir dengan berat 2700
gram dan panjang 49 cm. Bayi mungil nan putih itu sempat dikira bayi cewek loh,
padahal cowok. Apalagi wajahnya yang bulat itu, hehehe.
Dan Alhamdullilah,
kelahiran BabyJuna ini bukan sekedar kesempurnaan bagi saya sebagai seorang
wanita, tapi juga simbol kebahagiaan dua keluarga besar, yaitu keluarga besar
saya yang Babe kepengen banget punya cucu laki-laki karena kedua anaknya
perempuan dan juga keluarga besar suami,
Nah teman-teman, itu
adalah sekilas tentang pengalaman hidup yang paling berkesan bagi saya. Menjadi
mamah di usia dua-empat dan sering banget anaknya dikira adeknya, hohohoho.
wahh mbak.e.. perjuangan banget mbak demi Baby Juna....
ReplyDeleteSmoga dijadikan putra yang sholeh ya mbak, ^_^
Aamiin Ya Robb..
DeleteMakasih buat doanya yaa Rohmah...
Namanya keren. Kapan-kapan baby juna dibawa dong kalau kopdar.
ReplyDeleteNamanya keren. Kapan-kapan baby juna dibawa dong kalau kopdar.
ReplyDeleteKemaren kan aku ajak, Mak... tapi di bawah sama ayahnya.. soalnya anakku super duper aktif dan enggak bisa diam.. ke.aren aku duluan soalnya ayahnya kuwalahan... hehehe
Deletewah memang jadi ibu itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri yah. Benar benar anugrah karna diluar sana juga banyak yang merogoh kocek untuk program hamil. Syukur alhamdulilah kalau bisa di kasih rejeki itu secara alami ^^
ReplyDeleteWah... saya jadi ibu di usia 25...
ReplyDeleteSelamat ya mbak, selisih satu tahun sama saya, umur 25 jadi mama muda hehehe
ReplyDeleteSelamat ya mamah muda.. Aku tahu hamil pas kandungan 5 minggu (gak sadar juga kalau lagi hamil). Sekarang sudah 21 minggu :))
ReplyDeletewah aku juga dulu mahmud mba, seneng ya :)
ReplyDeletepasti seneng yak.. ntar klo anaknya gede jadi kaya kakak adik :)
ReplyDeleteenak dunk mamah muda nanti kalau anaknya remaja kaya kakak adik
ReplyDeleteWah dobel sakitnya kebayang perjuangannya, btw asyik donk ky jaak adik kk
ReplyDeletebaru tahu sama quote ini deh mbak.
ReplyDeleteWanita terlahir tiga kali : pertama saat dia dilahirkan sebagai seorang anak, kedua saat dia dilahirkan sebagai seorang isteri dan ketiga adalah saat dia dilahirkan sebagai seorang ibu.
Aku jadi mamah di usia 23. :D Usia 28 udah punya 2 anak.
ReplyDelete