Selamat malam kamu, apa
kabarmu? Hmm, masih setiakah kamu menemani malam-malamku?
Hmm, tak terasa yaaa,
sudah berhari-hari bahkan berganti minggu, kita saling mengenal dalam dunia
maya. Ya, meskipun tetap sama, dalam dunia nyata kita seperti sepasang yang tak
saling kenal. Tak mengapa, mungkin karena malu.
Oh yaaa, akhirnya kamu
mau jujur juga yaaa? Kamu sudah punya pacar, hehehe. Eh, mau dong aku dikenalin
sama pacar kamu. Kayak apa dia? Cantik? Manis? Pinter? Atau bagaimana? Hmm,
beruntung yaaa dia bisa dapetin cinta kamu, iya kamu. Dan menurutku kamu adalah
sosok lelaki yang baik sebagai seorang pacar.
Tapi... Jujur saja aku
jengkel padamu. Kenapa kamu selalu menggodaku. Kamu selalu bilang aku pacaranya
si A, si, B, si C dan bla-bla. Apa karena aku jomblo, lantas kamu bisa
mengejekku sesuka hati?
Kamu tahu, di antara
mereka-mereka sama sekali tak ada yang bisa mengikat hatiku. Mereka biasa saja,
Cuma bisa bilang cinta tapi buktinya kosong. Dan apa kamu juga tahu, kemarin
mereka bilang kalau aku ini wanita racun dunia yang membuat sebuah persahabatan
menjadi goyah. Dan kamu tahu, sungguh menyakitkan perkataan itu. Bukan salahku
kan kalau mereka jatuh cinta padaku? Toh aku juga tak menyuruh mereka untuk
mencintaiku.
Selain itu, mereka tak
lebih ganteng dari mantan kekasihku yang kemaren. Tak lebih pintar juga dari
mantan kekasihku sewaktu SMA. Mereka biasa saja, bukan tipeku. Dan satu yang
pasti, aku tak suka lelaki perokok dan tak bisa menghargai wanita. Iyaaa,
seperti mereka yang selalu menggoda kupu-kupu malam. Aku benci itu.
“Bagaimana kalau kita
pura-pura pacaran?” Hingga sebuah tawaran itu kamu ungkapkan padaku. “Biar
mereka tak mengganggumu lagi. Gimna? Aku antar jemput, aku ajak makan dech.”
Kamu tahu, aku Cuma
melotot membaca SMSmu itu. Kamu kan sudah punya pacar? Kamu kan cowok setia.
Dan kamu tahu, yang membuatku lebih kaget lagi, KARENA KAMU SUDAH PUNYA PACAR
JADI KITA TIDAK MUNGKIN PACARAN BENERAN.
Aku hanya bisa tertawa
terbahak-bahak. Ternyata kamu lucu juga. Dan entahlah, akan aku pikirkan
kembali tawaranmu itu.
Dan sekarang, lebih baik
kita berganti topik pembicaraan. Sekarang, lebih baik membahas kamu dengan
pacar yang selalu kamu banggakan itu. Pacar yang katamu nurut sekali denganmu
dan pengertian terhadapmu. Bahkan demi dia kamu rela melakukan segalanya.
Jujur, sepertinya kamu
juga termasuk lelaki yang BUKAN tipeku. Kamu tahu kenapa? Aku bukan wanita
penurut dan aku tidak suka, kamu sepertinya terlalu pengengkang dan terlalu
lebay. Hmm, dan tak bisa kubayangkan, bagaimana dengan hidupku jika aku
mempunyai pacar sepertimu. Secara, aku ini suka berpetualang dan suka berteman
dengan siapapun. Sementara kamu? Kamu terlalu pemilih...
Ya ya yaaa, mungkin
pacarmu beruntung mendapatkanmu dan mungkin kamu juga beruntung mendapatkannya.
Semoga kalian berjodoh dan jangan lupa kamu kirimkan undangan kepadaku.
Eh, sepertinya sudah
larut. Kututup ceritaku hari ini. Semoga esok, aku bisa kembali menyambung
cerita. Selamat berbahagia bersama pacarmu yaaa, dan jangan lupa, kenalin aku
padanya.
See You...
Salam hangat,
Witri Prasetyo Aji
Ngahahah, modusnya bisa ajaaa, dasar lakiii
ReplyDeleteHihihihi... wanita jangan gampang baper... laki banyak modus :)
Deletenamanya juga laki.. ayo kita cari lagii yang laiiinnnn
ReplyDeleteNyari ke mana kita? Adakah yang buang?
Delete