Surat Hari 17 : Di
Antara Ego dan Hati
Aku tak pernah mengerti,
bagaimana bisa akhirnya aku jatuh cinta kepadamu. Bagiku, kau cukup pandai
untuk mencuri rasa ini. Kau terlalu pintar memainkan segala hal, memanfaatkan
kondisi dan mencari tahu di mana letak kelemahanku.
Cinta. Aku tak pernah paham
dengan apa logikanya. Cinta yang konon katanya membuat bahagia, nyatanya sering
menorehkan luka yang aku sendiri tak mampau menyembuhkannya.
Cinta, selalu saja berhias
cemburu. Dan aku benci itu. Aku tak pernah mampu mengalahkan easa cemburuku
terhadapmu dan dirinya. Aku tahu, aku sadar, aku hadir sesudahnya, tapi bukan
begini caranya cinta harus kuraih. Aku benci bila ada dia dalam langkahku.
Karena aku bahagia, saat aku belum mengenalmu dan dirinya.
Lepas. Terkadang aku
memikirkan itu. Terlepas dari jeratmu dan melupakan sejarah singkat yang pernah
kita rangkai. Tapi hati, aku terbiasa habiskan hari bersamamu. Tak mudah bagiku
untuk memulai semuanya dari awal. Sulit bagiku untuk menghapusmu dari hidupku.
Salam Hangat
Witri Prasetyo Aji
wah nyurat terus nih hehe... :)
ReplyDelete@adibriza
Iyaa nich, Mas... sampai akhir Februari... Inshaa Allah
ReplyDeleteSemangat.. Sukses buat nulisnya
Deletecinta mah gitu ya, agak susah buat diusir pergi
ReplyDeleteBukannya susah, tapi mah emang ggbisa. Kalo belum mau pergi yaaa ggmau pergi... hehehe
ReplyDelete