BERWIRAUSAHA
: MENJADI BOS UNTUK DIRI SENDIRI
BERWIRAUSAHA
: MENJADI BOS UNTUK DIRI SENDIRI. Bicara soal
wirausaha, saya adalah sosok yang lahir dan besar dalam keluarga yang mencari
nafkah dengan berwirausaha. Mulai dari nenek saya yang sedari muda sudah
berjualan nasi dan bubur hingga usianya senja dan anak-anaknya sudah
melarangnya berjualan. Lantas ibu saya, sewaktu saya kecil sempat mempunyai
warung kelontong di rumah, meski akhirnya gulung tikar lantaran banyak yang
menghutang saat belanja dan sempat kehabisan modal.
Tapi tak berhenti
di situ, babe saya juga seorang wirausahawan. Beliau berdagang sapi dan
Alhamdullilah, pekerjaan yang satu ini sangat membantu sekali perekonomian
keluarga. Bahkan, untung yang didapat juga tak tanggung-tanggung, meski
terkadang ruginya juga besar. Ah, yang namanya dagang atau wirausaha, itu pasti
ada untung ruginya.
Sementara saya
sendiri, sampai saat ini belum mampu berwirausaha. Sementara keinginan untuk
membangun usaha itu, tetap ada dan Insha Allah tengah dalam proses. Karena
jujur saja, berwirausaha dan menjadi karyawan itu sungguh sesuatu yang berbeda.
Sekecil usaha apapun yang dimiliki, kita bisa jadi bos (minimal bos untuk diri
sendiri), sementara menjadi karyawan? Mau punya pangkat seberapa tinggi yang namanya
karyawan ya tetap karyawan, kita bekerja untuk orang lain serta terikat.
Membangun usaha
memang bukan suatu hal yang mudah, butuh waktu dan juga pikiran ekstra untuk
membangun usaha. Dan biasanya, di awal-awal kita membuka usaha itu yang menjadi
kendalanya, tapi jika kita tetap bertahan, Insha Allah tidak ada yang sia-sia.
Berwirausaha,
menjadi bos untuk diri sendiri, bekerja untuk diri sendiri, tidak terikat waktu
namun juga harus berkomitmen. Sementara menjadi karyawan?
Sumber gambar : GOOGLE |
Berikut saya
jabarkan, perbedaan menjadi usahawan dengan menjadi karyawan :
Perbedaan
|
Wirausaha
|
Karyawan
|
Modal
|
Milik
sendiri
|
Tidak
harus punya modal, yang penting punya skill dan ijazah
|
Pekerjaan
|
Bekerja
untuk diri sendiri dan tidak ada tekanan
|
Bekerja
untuk orang lain dan di bawah tekanan
|
Waktu
|
Tidak
terikat
|
Terikat
|
Penghasilan
|
Tetap
dan sebulan sekali
|
Tidak
menentu dan setiap hari
|
Dari perbedaan
tersebut, bisa disimpulkan mejadi seorang wirausahawan itu lebih fleksibel.
Secara, bekerja tidak di bawah tekanan dan bekerja untuk diri sendiri, soal
penghasilan juga bisa didapat setiap hari.
Selain itu, ada
beberapa keuntungan menjadi wirausahawan :
1.
Modal bisa berkembang
2.
Pengetahuan berkembang
3.
Bisa dikerjakan sesuai jadwal yang
kita buat sendiri
4.
Membuka lapangan pekerjaan bagi
orang lain
Dan buat seorang
isteri sekaligus seorang mamah seperti saya, menjadi wirausahawan adalah
pilihan yang cocok. Secara, dengan berwirausaha saya mampu berpenghasilan tanpa
meninggalkan anak.
Dan jika saya
memang diberi kesempatan untuk berwirausaha, usaha yang akan saya jalankan
adalah penerbitan buku indie dan berjualan seputar fashion seperti baju, sepatu
dan asesories. Alasannya cukup simpel, buku dan penerbitan adalah passion saya,
sementara usaha fashion itu tidak ada matinya dan Insha Allah setiap orang
membutuhkannya.
Nah, di atas adalah
sedikit saya seputar wirausaha. Berwirausaha atau membuka usaha, bukan sekedar
menjadi bos untuk diri sendiri, tapi juga bisa jadi membuka lapangan pekerjaan
untuk orang lain.
“Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Semua Tentang Wirausaha yang diselenggarakan oleh Suzie Icus dan Siswa Wirausaha”
Keren ....
ReplyDeleteMenginspirasi banget
sip
ReplyDeletezaman internet bisa berdagang sambil kerja yang lain ya mbak. eh tapi juga harus fokus sih, kalo nggak malah nggak maju semuanya.
ReplyDeletesemoga tercapai cita-citanya mbak Witri.
Hallo, terima kasih sdh ikut GA tentang wirausaha ya kak. Sukses selalu
ReplyDeleteyuk.. mari wirausaha..
ReplyDeletemakasih ya mb udah ikut GA nya
bener banget tuh wirausaha cocok untuk mamah2 kayak kita :)
Nggak kebalik tuh bagian penghasilan?
ReplyDeleteFirst time reading this blog thanks for sharing
ReplyDelete