Aku tak tahu apa yang
akan terjadi, yang aku rasa hanyalah sebuah ketakutan yang tak berujung. Ada
bayangan-bayangan semu yang bermain dalam benakku dan menari-nari dalam pusaran
kehampaan.
Kau meyakinkanku, itu hanya
firasat dan tiada akan terjadi apa-apa. Kuharap memang kenyataannya akan
seperti itu. Semua hanya firasat belaka dan memang esok tak akan terjadi
apa-apa.
Tapi apa kau tahu,
semakin kelam saja bayangan itu dan dada semakin terasa sesak. Aku takut, aku
akan kehilangan kamu dan aku takut jika perempuan itu akan mengambilmu kembali
dariku.
Kembali kau meyakinkan
aku. Semua tak akan pernah terjadi. Cintamu padanya yang pernah tumbuh bersemi
itu telah mati dan kini tumbuh cintamu hanya untukku dan tak seorangpun mampu
untuk membunuh cinta itu. Dia hanya masa lalu dan sampai kapanpun tak akan
pernah menjadi masa depan. Karena hanya akulah masa depanmu dan tiada yang
lainnya.
“Benarkah itu?”
Kau terus saja
meyakinkanku.
Tapi tetap saja, firasat
itu menghantuiku dan semakin waktu berlalu, hati semakin takut.
Salam Cinta
Witri Prasetyo Aji
0 Response to "Surat Hari 24 : Firasat Seorang Isteri"