TENTANG AKU DAN IBU
Saya dan Ibu 2013 |
Sebenarnya, saya bukanlah
seseorang yang terlalu dekat dengan ibu. Sedari kecil, saya lebih dekat dengan
ayah daripada ibu. Meski begitu, bukan berarti tidak ada kasih sayang di antara
saya dan ibu. Toh kenyataannya, ketika saya sakit dan dirawat di rumah sakit,
serta saat saya melahirkan anak pertama saya, ibulah yang merawat saya. Dan
ketika masuk angin melanda, kerokan dari ibu adalah mujarab buat saya.
Saya kurang tahu kenapa saya
tidak terlalu dekat dengan ibu. Mungkin karena ibu lebih galak daripada ayah
saya. Dan sering sekali, pemikiran saya dan ibu saling berseberangan. Alhasil,
kami sering kali berdebat karena watak keras kepala ibu menurun kepada saya.
Tapi, semua berbeda semenjak
saya sudah dewasa. Meski tak terlalu dekat, namun saya justeru kerap curhat
kepada ibu. Tentang teman, tentang pasangan. Meski tak semua saya ceritakan
pada ibu.Namun ibu selalu berusaha menjadi teman serta sahabat untuk saya.
“Kalau ada masalah itu, ceritakan pada ibu. Jangan dipendam sendiri! Anggaplah ibu seperti teman-temanmu,” ungkap ibu suatu ketika disaat saya berduka.
Iya, ibu sangat membenci pada
mereka yang pernah menyakiti saya. Meskipun saya sudah memaafkan mereka, tapi
ibu tetap melarang saya berhubungan dengan orang-orang yang pernah menyakiti
saya. Dari sini saya tahu, setiap ibu tidak ingin anaknya disakiti. Termasuk
ibu saya yang terlihat keras terhadap saya, namun kenyataannya ibu sangat
menyayangi saya dan tak pernah rela jika ada orang yang menyakiti saya.
Dan satu hal yang membuat saya
tidak bisa jauh dari ibu, meskipun sekarang saya sudah menikah, sudah menjadi
ibu, dan ibu adalah guru terbaik dalam hidup saya. Ibu mengajari saya segalanya
seperti saya mengajari anak saya. Mulai dari saya belajar bicara, belajar
berjalan hingga belajar tentag ilmu kehidupan yang saya rasa cukup sulit.
Betapa menyesalnya saya, jika saya pernah berkata yang melukai hati ibu, betapa
saya pernah khilaf ingin meninggalkan ibu, padahal dari beliau saya belajar
segalanya. Termasuk belajar menjadi seorang ibu yang baik untuk anak saya.
Ah ibu, tiada kata yang mampu
saya rangkai untuk menggambarkan pengorbanan seorang ibu. Tiada kasih yang
mampu menandingi ketulusan seorang ibu. Dan saya yakin, setiap ibu pasti ingin
yang terbaik untuk anaknya.
Ibu, maafkan jika saya pernah
mengukir luka di hatiku. Saya hanya ingin ibu tahu, saya sangat sayang pada ibu
dan selalu berusaha membuat ibu bangga. Saya
yakin, pasti saya bisa dan suatu saat saya akan membuat ibu bangga. Love You,
My Mom J
Hebat mbak. Ibunya smean bisa jadi tempat sharingnya smean hhheee.
ReplyDeleteSemoga ibunya mbak.e senantiasa dalam lindungan-Nya ya mbak.
^_^
Iya Jeng Say, apalagi setelah nikah dan punya anak
DeleteLebih deketan sama Ibu
Padahal dulunya sich, deket sama Ayah
Beli kebaya saja sama Ayah, hehehe :)
Hati ibu memang seluas samudera ya mba. Semoga ibunda mba selalu di berikan kebaikan dan kesehatan oleh Allah.
ReplyDeleteaamiin
Deleteterimk kasih doanya yaaa, Mb :)
Terima kasih sudah memeriahkan GA Sejuta Kisah Ibu di rosimeilani.com
ReplyDeletesama-sama, Mbak:)
DeleteKayak saya nih, ga terlalu dekat dg ibu dulunya :)
ReplyDeleteHeheh, sekarang deket loh, Mbak :)
Deletesepertinya karena watak yang sama Mbak, jadi lebih sulit sepakat.
ReplyDeleteSepertinya begitu, Mbak...
Deletesama-sama nggak ada yang mau ngalah...