Latest News

SAY YOU LOVE ME, PLEASE!!!!


             “Kriiinnggggggggggggggggg....................” bunyi weeker dikamarku yannn deringnya membangunkan akku dari tidur lelapku. Spontan, ku buang selimut yang telah menghangatkan ku sedari semalam. Lalu, aku pun bangun dari ranjangku.
            Ku tarik nafas panjang. Aku berdiri dengan sedikit sempoyongan, karena aku masih lemas. Aku berjalan menuju arah jendela. Perlahan, ku buka gorden
jendela, kemudian ku buka jendela. Ku menatap ke arah luar, sang mentari pagi telah bersinar terang, dan di jalanan sana, telah lalu lalang orang-orang yang yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.
            Aku pun  berbalik, ku tatap weeker yang berada di meja samping ranjang ku. Jam telah menunjukkan pukul delapan pagi. Satu jam lagi aku ada kuliahnya Ir. Rahmadi. Tapi rasanya aku malas sekali untuk pergi ke kampus. Aku masih merasa kantuk, karena semalam aku begadang sampai jam dua dini hari. Ini semua gara-gara asyik chatting-an dengan Donny.
            Mengingat nama Donny, membuatku menatap foto yang berada tepat di sampin jam weeker.  Disitu terpapang fotoku beserta teman-teman,  juga ada foto Donny. Ya, Donny. Lelaki yanng selama ini dekat denganku. Lelaki yang membuatku untk semangat pergike kammpus. Donny memang tidak sekelas denganku, karena dia adalah kakak tingkatku. Aku bertemu dia dan mengenalnya saat ospek, karena dia adalah ketua senat. Sebenernya, selama ini aku naksir dia. Jujur aja, Donny mirip bannget dengan mantan aku waktu SMA. Makanya aku selalu seneng ke kampus, karena hannya untuk bertemu Donny semata.
            “Oh ya, hari ini kan Donny ada kuliah,” uca[ku  dalam hati dengan penuh egirangan.
            Lau, akupun segerahanduk dan mennuju kamarb mandi untuk segera mandi. Aku yang tadinya masih kantuk, mengingat Donny kantukku jadi hilang.
            Sekitar setengah jam lebih sedikit aku berbenah. Lalu tanpa sarapan, langsung aku menuju garasi , kemudian denagan Honda jazz merahku, aku melaju ke kampus.
            Sampai di kampus, aku langsung menuju parkiran. Dan akuk paaarkirkan mobilkku dekat dengan mobiln Donnny. Saat aku turun dari mobil, dari jauh ku lihat Donny tengah duduk sendorian di taman kampus. Dia menatap kearahku, dan ku lihat dia tersenyum padaku. Akku pun membalas senyumnya. Rasanya, melihat senyumnya saja hati ku sudah deg-degan dan terasa senang sekali. Apalagi seandainya aku bisa memilikinya. Wow,, mah jadi ngayal. Tanpa basa-basi, akupun langsunn menghampiri Donny. Umpun dia nya jug agy sendirian. Kesempatan. Pikkirku ddengan kegiranngan.
            “Aku boleh duduk sini nggak???” tanyaku pada Donny dengan basa-basi.
            Donny hanya menatapku    dan mengangguk.
            “Kamu nggak ada kuliah?” tannnyaku membuka percakapan.
            “Ada, tapi masih satu jam lagi, “jawab Donny dengan singkat. “Emang kamu nggak kuliah? Tadi ku liat temen-temen kamu udah pada masuk, “lanjutnya yang bertanya padaku.
            Aku jadi cemberut. Males banget dech pertanyaannya. “ Males ah, “jawab ku dengan nada manja. Entah napa, aku bisa manja banget ma Donny. Aku bisa jadi diri sendiri dan aku nayaman aja. Serasa nggak mau jauh-jauh darinya. Pengennya deket mulu. Hehehehehe.
            Donnny menatapku dan geleng-geleng kepala. “ kammu nggak pernah berubah ya, dari awal masuk ampe sekarang masih aja manja, malesan pula, “ kata Donny pada ku yang membuat aku jadi mannyun.
            Tapi nggak pa-pa lah. Ternnyata dia masih hafal betul dengan sifat-sifat ku. Ya, walau yanbg di hafalinnya sifat burukku sech. Tapi itu tandanya dia kan merhatiin aku. Jadi tambah ge-er ajah ne.
            “Biarin, “jawabku dengan singkat  dan sedikit sewot.
            Donny cumantersennyum-senyum melihat tingkahku. Dan kamipun bercanda tawa berdua. Mennghabiskan waktu bersama.
            Entah mengapa, aku meerasa nyaman saat beraada di dekatnya. Dan aku merasa bahagya, ingin sekali selalu aada di dekatnya  dan tak mau jauh darinya. Walau terkadang, jantungku terasa berdetak kencang saat berada di dekatnya. Dan satu hal lagi yang tak pernah ku tau, setiap Donny menatapku selalu saja membuatku salah  tingkah.
            “Andai saja kam tau Don,, selama ini aku menaruh hati pada mu dan menunggu kat cinta darimu, “ucapku dalam hati dengan penuh waktu saja.
            Dan hari-hari selanjutnya pun, sering sekali ku lewaaati bersama Donny semata. Hari telah berganti hari, minggu telah berganti minggu,  dan bulan pun selalu bergannti. Semua ku lewaaati hanya bersama dengan Donny. Namun, sampai saat ini sekalipun Donnny tak pernah ungkapkan peraasaannnya padaku, apalagi mmengucap kata cinta padaku.
            Padahal, seantro kampus mengira bahwa aku pacaran dengan Donny. Ya iyalah, secara dimana ada Donny selalu saja ada aku. Kemana-mana selaku berdua kaya lem dan perangko. Entahlah, mau dibawa kemana hubungan in (kaya lagunya Armada ajah). Terkadang aku meraswa capek dengan semmua ini dan seakan ingin berpaling paada yang lain. Namun, aku tak sampai hati ubtuk meninggalkan Donny. Aku deket maa cowok lain ajah, dia marah-marah nggak jelas, tau lah. Sifat dia terlalu membingungkan untukku mengerti.

J  J  J

            2 tahun telah berlalu......
            Hari ini, wisuda kelulusan Donny sapta aji, itu adalah nama panjang lelaki yang selama ini aku cintai. Dan sampai saat ini pun. Tak pernah dia berucap cinta pada ku.
            Ku tatap Dony dengan tatapan tajam. Aku berharap, hari ini dia akan berucap cinta kepada ku.
            “ kau terlihat tampan sekali dengan baju wisuda ini.” Pujiku padanya.
            Emang biasanya nggak tampan,” ucap nya setengah menggoda.
            Aku cemberut. Lalu, ku cubit perutnya dengan penuh manja.
            “Ao...... sakit tau !!! “ ucap nya agak keras dan membuat orang di sekitar kami menatap kami.
            “Ssth...”ucapnya sembari tengok kanan kiri, “nggak enak tau, pada ngliatin,” lanjutku.
            Lalu, Dony menarik tangan ku. Dia mengajak ku menuju taman kampus, tempat dimana kami sering menghabiskan waktu berdua saat di kampus. Dan Dony menatap ku lekat-lekat. Mata kami saling beradu. Itumembuat jantung ku berdetak kencang.
            “Apa jangan-jangan ...?? “ tanya ku dalam hati. Aku berpikir, dan berharap Dony akan ucapkan cintanya pada ku.
            “Ra..........” panggil Donny ke aku.
            Yups,, Donny sering memanggilku Ra. Clarasita Deciana Putri, itulah nama yang papa mama berikan 20tahun silam.
            “Iyah, “jawabkku singkat.
            Donny memegang jemariku. Jantungku semakin berdetak kencang. Swpe4rti ada rasa gugup yang sedang menyelimutiku. Semakin tak karuan saja perasaanku.
            “Makasih ya Ra, selama ini kamu udah ngisi hari-hari indah aku, “ucap Donny denngan lembut. “makasih juga denngan kesetian yang kamu beri ke aku, “tambah Donny.
            Aku cunman terdiam. Akku tak menngerti, mengapa Donny bicara sepeerti itu padaku. Dan aku, semakin bingung dengan apa yang harus aku ucapakan.
            “Maafin aku yaw, kalau aku pernah punya saalah ke kamu, “ ucap Donny lagi.
            Sejenak aku terdiam dan menarik nafas panjang.
            “Kamu nggak salah Don, “ ucapku denngan nada pelan.
            Donny menatap dengan lekat. Aku temukan sinar cinta dari binar matanya. Aku pun bisa merasa getaran cintanya. Begitu kuat aku rasakan.
            “Ra, aku pengen hari ini menjadi hari yang bersejarah buat kita. “
            “Maksud kamu???” tanyaku dengan kebingungan.
            Doony pun lalu mengeluarkan sebuahkotak kecil dari saku celananya. Dan kemudian di bukanya kotak itu. Wow, sebuah cincin berlian yang sangat indah. Aku tau, cincin itu sangat mahal harganya. Tak apa maksud Donny??
            “Aku pengen, kamu jadi tunangan aku, “ucap Donny yang membuatku kaget sekaligus senang. Karena aku tak pernah menyangka sebelumnya kalau Donny bakalan melamar ku secepat ini.
            Lalu, dipakaikannya cincin itu di jari manisku. Aku 5erdiam karena sangat bahagya. Aku tak tau nharus ngomong apa. Yang jelas, aku merasa impianku seakan jadi nyata. Bisa memiliki Donny.
            Aku dan Donny saling berpelukan. Donnny memeluk ku erat, seakan tak ingin di lepaskan.
            Kamipun melepaskan pelukan itu. Donny membelai rambutku dengan mesra. “Aku tau, selama ini kamu menunggu ucapan cinta dari aku. Tapi selama ini aku belum siap, karena aku ingin memilikilu selamanya, bukan hanya sebatas pacar, “ ucap Donny padaku. “Cintaku bukan hanya sebatas ucapan. Karena aku nggak suka denngan janji-janji. Maaf ya, kalau aku udah buat kamu menunggu, “tambah Donny.
            Aku terharu dengan apa yang Donny ucapkan. Akku tak menyangka ssemua akan seindah ini. Ternyata penantianku selama ini berbuah manis, dan cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Walau Donny tak pernah beucap cinta padaku, tapi aku bisa merasakan cintanya. Aku memiliki hatinya dan segenap perhatiannya. Hari-hari telah aku lewati bersamannnya. Banyak hal yang telah Donny ajarkan ke aku.
            Dan kini aku semakin mengerti, kalau cinta itu tak meski harus di ucapkan. Tapi cinta akan lebih bermakna dengan adanyasikap dan perhatian. Buat apa janji-janji palsu, tanpa kenyataan. Lebgih baik tanpa ucapan, tapi kesetiaan itu ada.
            DONNY, I LOVE YOU.....................
           

0 Response to "SAY YOU LOVE ME, PLEASE!!!!"