Latest News

Surat Hari 9 : Bagaimana Kriteria Calon Pacarkuku?

Surat Hari 9 : Bagaimana Kriteria Calon Pacarkuku?




Kau bertanya, bagaimana kriteria calon pacarku? Yang jelas, aku menyukai lelaki tampan dan setia. Lalu kau tawarkan diri dan dengan percaya diri, kau adalah contoh lelaki setia.

Oh ya? Aku bagai tak percaya. Bagaimana bisa kau kusebut setia, padahal kau sudah berkasih tapi tetap saja mengejarku dan memintaku pura-pura sebagai pacarmu. Walau alasannya adalah supaya aku tak diganggu oleh dia, dia dan dia. Tapi tetap saja, kau bagai memanfaatkan situasi ini. Hmm, apa jangan-jangan...? Benarkah jika kau menganggapku sebagai simbol kemenanganmu? Jika mereka tak bisa dapatkan aku, kau dengan mudahnya bisa mendapatkan aku. Bukan berburuk sangka, tapi...

Aku memang bukan wanita cantik, tapi aku bukan wanita gampangan seperti yang kausebut itu. Bukannya sok cantik tapi setidaknya jadi wanita harus punya harga diri.

“Memangnya, kau pengen pacar yang gimana?” Tanyamu menginterogasi.

Asal kau tahu saja, bukan saatnya aku mencari pacar. Tapi kini saatnya aku mencari calon imam. Dan imam yang aku inginkan, dia harus rajin adzan, khatam Al Qur’an serta hafal Yassin dan mau mengamalkannya.

“Aku bersedia!” Ucapmu mantap.

Kau...
Kau harus ingat, kau itu sudah berkasih. Di luar sana ada wanita yang tengah memperjuangkan cintamu. Tapi dengan seenaknya, kau justeru merayuku.

“Kenapa? Karena aku orang tak punya?”

Dan lagi, itu adalah pertanyaan yang paling aku benci. Jika aku menolak apa usulmu, bukan karena kau orang tak punya, sama sekali tiada terpikir tentang materi. Tapi aku ini wanita, aku tahu rasanya menjadi kekasihmu, beratnya cinta tak direstui dan sulitnya memperjuangkan cinta. Tak sampaikah hatimu berpikir seperti itu?
“Percuma! Maminya tak akan pernah merestui hubungan kami!”

Kalau kauanggap percuma, kenapa masih saja kau pertahankan? Bukankah itu akan lebih menyakitkan?

Plis,,, jangan lukai hati wanita. Karena kau terlahir dari seorang wanita.

“Kenapa kau malah membahas hidupku? Aku kan tanya tentang hidupmu!”

Kau pun marah. Tapi aku tak peduli. Maaf, karena kau bukan lajang. Kau berkasih dan aku bukan perebut kekasih orang.

Salam Hangat

Witri Prasetyo Aji

0 Response to "Surat Hari 9 : Bagaimana Kriteria Calon Pacarkuku?"