Latest News

Surat Hari 18 : Aku Tak Tahu, Irama Apa Yang Sedang Kau Dendangkan

Surat Hari 18 : Aku Tak Tahu, Irama Apa Yang Sedang Kau Dendangkan



Hari-haripun berlalu, indah namun berukir lara. Ternyata bayangannya nyata, masih menghantui setiap langkah yang aku tempuh. Semua nampak berbeda, kebahagiaan yang sering mereka lihat, ternyata hanya kebahagiaan semu dan aku sama sekali tak merasakan ketenangan. Iri atau cemburu, aku tak tahu. Yang aku pahami, semua terasa karena cinta. Iya, karena cinta. Karena rasa itu muncul bebarengan dengan rasa cintaku padamu. Seandainya aku memang tak pernah mencintaimu, maka rasa itu tak akan pernah ada.

Aku tak tahu, apakah aku mampu bertahan mendampingimu seutuhnya. Atau aku hanya benar-benar menjadi pelarian semata.

Aku tahu, aku sadar, permintaan maafmu tak akan pernah menghaous sejarahmu bersamanya. Mungkin, satunya cara terindah agar aku tak kenal cemburu, kau harus hilangkan ingatanku tentangnya.

Kau yang membawanya. Kau yang mengenalkannya. Dan irama lara ini pun kau yang mendendangkannya.

Salam Hangat

Witri Prasetyo Aji

2 Responses to "Surat Hari 18 : Aku Tak Tahu, Irama Apa Yang Sedang Kau Dendangkan"

  1. pelan-pelan saja, nanti laramu akan pergi menyembuhkan dirinya.


    -Ikavuje

    ReplyDelete